Wednesday, July 29, 2015

CATUR

HALO SEMUA! Ini pertama kali gw nulis blog dan sekarang gw mau perkenalin diri gw dulu. Nama gw Edbert Rainer, berusia 18 tahun dan gw hobi bermain catur. Oleh karena itu, gw mau ngomongin soal catur pada tulisan pertama gw di blog ini...

Apa itu catur?

Catur adalah permainan yang menggunakan papan (board game) yang dibagi menjadi 64 kotak hitam-putih dan 32 buah catur. Buah catur terbagi menjadi buah catur putih dan hitam. Buah catur putih dan hitam masing-masing terdiri dari 1 raja, 1 menteri (atau sering disebut ratu), 2 benteng, 2 gajah (atau sering disebut peluncur), 2 kuda, dan 8 bidak (atau yang sering disebut pion).






Mengapa catur dikategorikan sebagai olahraga?

Menurut pendapat gw, catur dikategorikan sebagai olahraga karena seseorang membutuhkan konsentrasi dan stamina yang kuat untuk menyelesaikan sebuah permainan catur, apalagi dalam pertandingan catur klasik. Bayangkan saja kalau kita harus duduk diam dan berkonsentrasi secara penuh lebih dari 2 jam. Wuih... Puyeng juga tuh pala..

Gw juga semakin ngerti kenapa catur disebut sebagai olahraga ketika gw melihat dan memainkan blitz chess. Waktu bermain untuk masing-masing pemain adalah 3 menit dengan tambahan waktu 2 detik setiap kali memencet jam catur. Kebayang ga cepetnya gimana? Hehehe... Oleh karena itu jangan kira pecatur itu ga perlu punya badan yang fit.

Cara mainnya gimana ya?

Mungkin kebanyakan dari orang Indonesia tahu cara main catur, paling tidak dasar-dasarnya. Anyway, gw mau jelasin secara umum. 

Setiap buah catur disusun seperti gambar diatas. Raja dapat berjalan maju, mundur, kiri, kanan, ataupun diagonal sebanyak 1 petak. Menteri berjalan seperti raja, namun bebas berapa langkahpun. Benteng bisa maju, mundur, kiri, dan kanan berapa langkahpun. Gajah bisa berjalan diagonal berapa langkahpun. Kuda bisa berjalan L (2 langkah maju dan belok 1 kali) dan bisa meloncati buah catur manapun. Bidak hanya bisa maju 1 langkah kedepan (langkah pertama bisa langsung 2 langkah). 

Hanya kuda yang bisa meloncati buah catur lain. Bidak memukul (atau sering disebut memakan) buah lawan dengan langkah horizontal. Selain bidak, cara memukul buah lawan sama dengan cara berjalannya.

Pemegang buah catur putih memulai langkah pertama dan kemudian hitam, begitu terus secara bergantian hingga permainan berakhir. Tujuan permainan ini adalah mengancam raja lawan hingga raja lawan tidak bisa menyelamatkan diri lagi (skak mat)

Kalau mau tahu lebih lanjut googling aja ya... :)

Pengalaman gw main catur

Gw pertama kali main catur sekitar umur 11 tahun. Gw les catur di Sekolah Catur Utut Adianto di Kelapa Gading. Gw memang seneng banget pas pertama kali main catur sampe-sampe gw minta di les-in. Hobi ini gw tekuni dengan cukup serius, tapi gw emang ga sering ikut lomba-lomba catur. Kenapa? Karena gw sibuk di sekolah. 

Selama gw bermain catur, banyak hal menarik yang gw dapet. 

Yang pertama adalah banyak orang Indonesia yang jago main catur tanpa belajar dari guru atau baca buku. Pasti kita semua sering denger kan orang yang bilang "jago-jago tuh orang di warung main catur..." Gw ga menyangkal itu. Mereka memang banyak yang jago karena mereka sering main atau bisa disebut latihan. Melihat permainan-permainan di warung memang sering membuat gw kaget, karena langkah-langkah mereka yang "liar" atau out of the book.

Yang kedua adalah ada semacam pelajaran yang bisa gw ambil dari catur yaitu setiap langkah (terutama pada pertengahan permainan) tidak ada yang sempurna. Setiap langkah di catur dapat diibaratkan seperti kita berbelanja dengan uang yang terbatas. Kalau kita beli barang A, B, dan C, kita tidak bisa beli barang D dan E karena uang kita sudah habis. Begitu juga dengan langkah catur. Bisa saja kita menyerang, namun sering kali pertahanan kita sedikit atau bahkan banyak berkurang. Dari situ juga timbul hal yang menarik yaitu pada umumnya ada 1 atau 2 langkah pilihan terbaik (kadang bisa lebih namun pada intinya ada pilihan yang lebih baik dari yang lain). 

Hal ini bisa dihubungkan dengan hidup, yaitu kita kadang tidak bisa memperoleh semua atau mengerjakan semua sekaligus. Kita harus punya tujuan, seperti kalau dalam catur, kita mau menyerang atau bertahan? Kalau mau menyerang, kita mau menyerang buah yang mana, dan seterusnya. 

Yang ketiga adalah emosi harus dapat kita kontrol dalam permainan. Seperti yang dikatakan oleh Garry Kasparov, Grandmaster catur yang menyandang gelar juara dunia catur selama 15 tahun (1985-2000)

"Chess is mental torture" - Garry Kasparov

Salah satu hal paling berat dalam catur adalah menahan dan mengontrol emosi. Mengontrol emosi disini bukan menjurus ke arah perkelahian, namun emosi dalam melangkahkan buah catur. Kadang seseorang ingin cepat-cepat mengalahkan lawannya sehingga melakukan blunder. Ada juga orang yang meremehkan lawan sehingga tidak bermain secara maksimal. Oleh karena itu kontrol emosi sangat dibutuhkan untuk memenangkan sebuah permaianan catur.

Kesan Bermain Catur

Banyak pengalaman yang sangat mengesan di hati selama gw bermain catur dari umur 11 tahun. Dari yang senang karena dapat memenangkan permainan yang sengit, hingga yang nyesek karena udah mau menang malah jadi kalah karena blunder. Gw masih harus banyak belajar lagi dalam bermain catur entah itu opening, middlegame, atau ending. Namun bermain catur itu menyenangkan.

Kalau ada yang penasaran nih apa bedanya orang yang sering baca buku catur dan belajar dengan guru catur dibandingkan dengan yang hanya sering bermain, bedanya adalah pada umumnya orang yang belajar catur lebih hafal opening atau yang disebut langkah-langkah pembukaan dan memiliki teknik catur yang lebih baik (seperti dalam hal ending dan langkah-langkah teoritis). Jadi kalau ada yang nanya lebih baik yang mana ya gw cuman bisa bilang kalau bisa dua-duanya, belajar dan bermain (latihan). Hahaha.

Bagi kalian yang suka muter otak dan suka yang namanya nyari akal, mending main catur deh (daripada cari akal buat isengin orang :) ) 

Pokoknya seru deh main catur!


Oke sekian dulu tulisan gw kali ini... Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!










No comments:

Post a Comment